![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZWjTN6ckGWi6L9b-PcuvKJPftcUJ7hpBz3kEmkK1SkbfUhAiT8H0CZpDBF3VkV1E0MZmsuDHHm9Y3ggUWpCPDQVAeZUSUrDhGfVoyIGFtVnDZIC7I2lIMwqlx3XsZfoAmLUltTfKo0Z3D/s320/1186646_benih.jpg)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot.png)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-1.png)
Benih dengan berat jenis lebih tinggi, mempunyai
mutu fisiologis (daya berkecambah dan vigor) yang
lebih tinggi, serta pertumbuhan di lapang yang lebih
cepat dan seragam.
Cara pemilahan benih
1. Pemilahan benih dengan air
a. Benih dimasukkan ke dalam wadah yang berisi
air dengan volume dua kali volume benih,
kemudian diaduk-aduk sebentar.
b. Benih yang terapung, yang mempunyai berat
jenis rendah, dipisahkan dari benih lainnya.
c. Benih-benih yang tenggelam yang dapat
digunakan untuk pertanaman
d. Sebelum disemai, benih terlebih dahulu
direndam selama 24 jam dan diperam.
2. Pemilahan dengan larutan garam Amonium
Sulfat (ZA)
a. Untuk mendapatkan benih yang lebih bernas
dengan berat jenis yang tinggi (BJ 1,11
mg/l), pemilahan dilakukan seperti pada butir
1 (pemilahan dengan air), namun yang
digunakan adalah larutan pupuk ZA dengan
konsentrasi 225 g ZA/l air.
38
b. Benih yang terapung dibuang, sedangkan
benih yang digunakan adalah benih yang
tenggelam (memiliki berat jenis tinggi).
c. Setelah pemilahan benih dicuci bersih,
direndam, diperam dan siap untuk ditabur atau disemai.
mutu fisiologis (daya berkecambah dan vigor) yang
lebih tinggi, serta pertumbuhan di lapang yang lebih
cepat dan seragam.
Cara pemilahan benih
1. Pemilahan benih dengan air
a. Benih dimasukkan ke dalam wadah yang berisi
air dengan volume dua kali volume benih,
kemudian diaduk-aduk sebentar.
b. Benih yang terapung, yang mempunyai berat
jenis rendah, dipisahkan dari benih lainnya.
c. Benih-benih yang tenggelam yang dapat
digunakan untuk pertanaman
d. Sebelum disemai, benih terlebih dahulu
direndam selama 24 jam dan diperam.
2. Pemilahan dengan larutan garam Amonium
Sulfat (ZA)
a. Untuk mendapatkan benih yang lebih bernas
dengan berat jenis yang tinggi (BJ 1,11
mg/l), pemilahan dilakukan seperti pada butir
1 (pemilahan dengan air), namun yang
digunakan adalah larutan pupuk ZA dengan
konsentrasi 225 g ZA/l air.
38
b. Benih yang terapung dibuang, sedangkan
benih yang digunakan adalah benih yang
tenggelam (memiliki berat jenis tinggi).
c. Setelah pemilahan benih dicuci bersih,
direndam, diperam dan siap untuk ditabur atau disemai.
Terima kasih pencerahannya.
BalasHapus